Minggu, 12 Oktober 2014

PERKEMBANGAN KASUS HIV AKHIR TAHUN 2005 SAMPAI MARET 2014



PERKEMBANGAN KASUS HIV AKHIR TAHUN 2005 SAMPAI MARET 2014

Pengertian HIV merupakan singkatan dari 'Human Immunodeficiency Virus'. HIV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun.
Atau HIV merupakan retrovirus yang menjangkiti sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia (terutama CD4 positive T-sel dan macrophages– komponen-komponen utama sistem kekebalan sel), dan menghancurkan atau mengganggu fungsinya. Infeksi virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan
Sistem kekebalan yang terus-menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh. Sistem kekebalan dianggap defisien ketika sistem tersebut tidak dapat lagi menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan penyakit-penyakit. Orang yang kekebalan tubuhnya defisien (Immunodeficient) menjadi lebih rentan terhadap berbagai ragam infeksi, yang sebagian besar jarang menjangkiti orang yang tidak mengalami defisiensi kekebalan. Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang parah dikenal sebagai "infeksi oportunistik" karena infeksi-infeksi tersebut memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang melemah.
Tanda pertama penderita HIV biasanya akan mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh. Setelah kondisi membaik orang yang terinfeksi HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan secara perlahan kekebalan tubuhnya akan menurun karena serangan demam yang berulang.

Penularan HIV AIDS adslah :

  1. Hubungan seks
  2. Transfusi darah
  3. Penggunaan jarum bekas penderita (akupuntur, jarum tattoo, harum tindik). 
  4. Antara ibu dan bayi selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui.



PERKEMBANGAN HIV
Kasus pertama ditemukan di San Fransisco pada seorang gay tahun 1981.
Menurut UNAIDS(Badan PBB untuk penanggulangan AIDS) s/d akhir 1995, jumlah orang yang terinfeksi HIV (Human Immuno-deficiency Virus) di dunia telah mencapai 28 juta dimana 2,4 juta diantaranya adalah kasus bayi dan anak. Setiap hari terjadi infeksi baru sebanyak 8500 orang, sekitar 1000 diantaranya bayi dan anak.
Sejumlah 5,8 juta orang telah meninggal akibat AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome), 1,3 juta diantaranya adalah bayi dan anak. -AIDS telah menjadi penyebab kematian utama di Amerika Serikat, Afrika Sub-sahara dan Thailand. Di Zambia, epidemi AIDS telah menurunkan usia harapan hidup dari 66 tahun menjadi 33 tahun, di Zimbabwe akan menurun dari 70 tahun menjadi 4o tahun dan di Uganda akan turun dari 59 tahun menjadi 31 tahun pada tahun 2010.


POLA PENULARAN VIRUS AIDS :
Virus AIDS ditemukan dalam cairan tubuh manusia, dan paling banyak ditemukan pada darah, cairan sperma dan cairan vagina. Pada cairan tubuh lain juga bisa ditemukan (seperti misalnya cairan ASI) tetapi jumlahnya sangat sedikit. Sejumlah 75-85% penularan terjadi melalui hubungan seks (5-10% diantaranya melalui hubungan homoseksual), 5-10% akibat alat suntik yang tercemar (terutama pada pemakai narkotika suntik), 3-5% melalui transfusi darah yang tercemar.
Infeksi HIV sebagian besar (lebih dari 80%) diderita oleh kelompok usia produktif (15-49 tahun) terutama laki-laki, tetapi proporsi penderita wanita cenderung meningkat.
Infeksi pada bayi dan anak, 90% terjadi dari ibu yang mengidap HIV. Sekitar 25-35% bayi yang dilahirkan oleh Ibu pengidap HIV akan menjadi pengidap HIV, melalui infeksi yang terjadi selama dalam kandungan, selama proses persalinan dan melalui pemberian ASI. Dengan pengobatan antiretroviral pada ibu hamil trimester terakhir, risiko penularan dapat dikurangi menjadi hanya 8%.

PERJALANAN INFEKSI HIV/AIDS :
Pada saat seseorang terkena infeksi virus AIDS maka diperlukan waktu 5-10 tahun untuk sampai ke tahap yang disebut sebagai AIDS. Setelah virus masuk kedalam tubuh manusia, maka selama 2-4 bulan keberadaan virus tersebut belum bisa terdeteksi dengan pemeriksaan darah meskipun virusnya sendiri sudah ada dalam tubuh manusia. Tahap ini disebut sebagai periode jendela. Sebelum masuk pada tahap AIDS, orang tersebut dinamai HIV positif karena dalam darahnya terdapat HIV. Pada tahap HIV+ ini maka keadaan fisik ybs tidak mempunyai kelainan khas ataupun keluhan apapun, dan bahkan bisa tetap bekerja seperti biasa. Dari segi penularan, maka dalam kondisi ini ybs sudah aktif menularkan virusnya ke orang lain jika dia mengadakan hubungan seks atau menjadi donor darah.
Pola infeksi secara global, sekitar 90% kasus HIV/AIDS ada di negara berkembang.
Saat ini penyebarannya adalah :
  • Afrika Sub-sahara : 14 juta
  • Asia Selatan-Tenggara : 4,8 juta
  • Asia Timur-Pasifik : 35.000
  • Timur Tengah : 200.000
  • Karibia : 270.000
  • Amerika Latin : 1,3 juta
  • Eropa Timur – Asia Tengah : 30.000
  • Australia : 13.000
  • Eropa Barat : 470.000
  • Amerika Utara : 780.000
Dengan globalisasi, pergerakan penduduk dan pertumbuhan ekonomi, episentrum infeksi HIV/AIDS saat ini bergeser ke Asia.

SITUASI HIV/AIDS DI INDONESIA
Sampai dengan bulan September 1996, jumlah kasus HIV/AIDS mencapai 449 orang, dengan kelompok umur terbanyak pada usia 20-29 tahun (47%) dan kelompok wanita sebanyak 27%. Kelompok usia produktif (15-49 tahun) mencapai 87%. Dilihat dari lokasi, kasus terbanyak ditemukan di DKI Jakarta, Irian Jaya dan Riau. Jumlah kasus yang tercatat diatas adalah menurut catatan resmi yang jauh lebih rendah dari kenyataan sesungguhnya akibat keterbatasan dari sistem surveilance perangkat kesehatan kita.
Permasalahan HIV/AIDS di banyak negara memang memperlihatkan fenomena gunung es, dimana yang tampak memang jauh lebih kecil dibandingkan jumlah sesungguhnya.
Upaya penanggulangan AIDS di Indonesia masih banyak ditujukan kepada kelompok-kelompok seperti para pekerja seks dan waria, meskipun juga sudah digalakkan upaya yang ditujukan pada masyarakat umum, seperti kaum ibu, mahasiswa dan remaja sekolah lanjutan. Yang masih belum digarap secara memadai adalah kelompok pekerja di perusahaan yang merupakan kelompok usia produktif.

JUMLAH INFEKSI HIV YANG DILAPORKAN MENURUT TAHUN DI INDONESIA
No.
Tahun
Jumlah Kasus HIV
1.
S.d. 2005
859
2.
2006
7,195
3.
2007
6,048
4.
2008
10,362
5.
2009
9,793
6.
2010
21,591
7.
2011
21,031
8.
2012
21,511
9.
2013
29,037
10.
2014*
6,626
Jumlah
134,053

*Laporan melalui SIHA(Sistem Informasi HIV/AIDS & IMS)
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi, 2014

 
*Akhir Maret 2014

Hingga tahun 2005, jumlah kumulatif kasus HIV yang dilaporkan mencapai 859 kasus. Meskipun jumlah perempuan penderita HIV/AIDS lebih sedikit, dampak pada perempuan akan selalu lebih besar, baik dalam masalah kesehatan maupun sosial ekonomi. Perempuan lebih rentan tertular dan lebih menderita akibat infeksi ini. Beberapa studi menunjukkan bahwa penularan HIV dari laki-laki ke perempuan melalui hubungan seks adalah dua kali lipat dibandingkan dari perempuan ke laki-laki.
Penularan pada perempuan akan berlanjut dengan penularan pada bayi pada masa kehamilan. Risiko penularannya berkisar 15-40%. Selain itu bayi yang lahir dari seorang ibu dengan HIV mungkin akan terinfeksi HIV sebelum, selama, atau sesudah proses kelahirannya. Penularan juga dapat terjadi melalui Air Susu Ibu (ASI).
Berdasarkan kasus HIV di tahun 2006, terdapat 7.195, data menunjukkan bahwa pengguna napza suntik paling banyak. Penularan HIV melalui jarum suntik justru lebih ‘efisien’ dibanding jalur seks. Beberapa hal yang dapat mempercepat penularan HIV melalui jarum suntik diantaranya adalah banyaknya teman yang menyuntik bersama, berapa lama menjadi penasun, frekuensi patungan, frekuensi menyuntik secara bersama, akses untuk mendapatkan jarum bersih, pernah dipenjara dan menyuntik dipenjara, dan mobilitas pengguna narkoba suntik atau menyuntik bersama di kota lain.
Pada akhir tahun 2007 ada penurunan kasus, hingga terdapat 6.048 kasus. lalu pada tahun 2008 ada penaikan kasus yang tinggi, hingga menjadi 10.362 kasus. Kemudian tahun 2009, kembali mengalami penurunan kasus, hingga menjadi 9.793 kasus. Lalu kembali mengalami penaikan yang signifikan pada tahun 2010 yaitu mencapai 21.591 kasus. Dan terus bertambah setiap tahunnya, yaitu tahun 2011 terdapat 21.031 kasus, tahun 2012 terdapat 21.511 kasus, tahun 2013 terdapat 29.037. Data terakhir yang dikutip sampai Maret 2014, terdapat 6.626 kasus.

KESIMPULAN
HIV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun.
Penularan HIV AIDS adslah : 

  1. Hubungan seks
  2. Transfusi darah 
  3. Penggunaan jarum bekas penderita (akupuntur, jarum tattoo, harum tindik).

Antara ibu dan bayi selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui.
Beberapa hal yang dapat mempercepat penularan HIV melalui jarum suntik diantaranya adalah banyaknya teman yang menyuntik bersama, berapa lama menjadi penasun, frekuensi patungan, frekuensi menyuntik secara bersama, akses untuk mendapatkan jarum bersih, pernah dipenjara dan menyuntik dipenjara, dan mobilitas pengguna narkoba suntik atau menyuntik bersama di kota lain.

Sumber : 
http://aidsindonesia.or.id
http://kumpulaninfo-sehat.blogspot.com/2013/12/pengertian-gejala-dan-cara-pencegahan.html
http://sofiamurniwidati.blogspot.com/2013/04/pengertian-hiv-aids-atau-definisi.html
http://yuraravensca.blogspot.com/2014/01/perkembangan-hiv-dan-aids-di-indonesia.html